PENGOBATAN GAGAL
GINJAL MELALUI HEMODIALISIS DAN TRANSPLANTASI GINJAL


Memahami Prosedur & Cara Kerja
Transplantasi Ginjal
![Kidney Transplant 11 [TIPS] Memahami Prosedur & Cara Kerja
Transplantasi Ginjal](file:///C:/Users/nan@d.com/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)

Pada prosedur pembedahan ini, organ ginjal dari donor yang sehat akan ditransplantasikan ke pasien yang menderita gagal ginjal.
Hanya satu ginjal yang perlu ditransplantasikan. Seseorang dapat hidup sehat meskipun hanya satu ginjal yang berfungsi.

Seorang pasien harus cukup sehat untuk menjalani operasi dan mengambil obat imunosupresif.
Obat imunosupresif akan membantu tubuh untuk tidak menolak organ donor. Obat tersebut harus diambil selama sisa hidup pasien.
Mengambil obat imunosupresif merupakan suatu keharusan, tetapi obat tersebut memiliki efek samping, salah satunya adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Donor yang masih hidup biasanya berasal dari anggota keluarga atau teman dekat.
Sedangkan ginjal dari donor yang sudah meninggal berasal dari seseorang yang sudah meninggal namun memiliki ginjal yang sehat.
Untuk ginjal yang berasal dari donor yang sudah meninggal biasanya akan ada daftar tunggu karena lebih banyak pasien yang membutuhkan daripada ginjal yang tersedia.

Ginjal donor harus cocok dengan jenis darah dan jaringan tubuh penerima ginjal (pasien).
Beberapa tes dan pemeriksaan kesehatan harus dilakukan baik pada pasien maupun donor potensial untuk menentukan apakah ginjal akan cocok atau tidak.
Jika seorang pasien ditempatkan pada daftar tunggu, informasi mengenai darah dan jenis jaringan akan dimasukkan ke dalam file daftar tunggu tersebut.

Jika pasian membutuhkan donor yang sudah meninggal, maka dia akan dimasukkan ke dalam daftar tunggu.
Waktu tunggu rata-rata untuk donor ginjal adalah sekitar 3 hingga 5 tahun. Ketika organ donor tersedia, akan dipilih dari daftar pasien yang paling cocok untuk menerima transplantasi.
Transplantasi harus dilakukan segera setelah ginjal tersedia. Petugas kesehatan akan memanggil pasien untuk memberitahu bahwa ginjal donor sudah tersedia.
Pasien tersebut harus segera datang ke rumah sakit untuk menjalani prosedur transplantasi setelah dia mendapatkan kabar tersebut.

Ketelah kecocokan diverifikasi, pasien akan dibawa ke ruang operasi. Proses operasi transplantasi ginjal biasanya berlangsung antara 2 hingga 4 jam.
Ginjal donor akan dilekatkan pada kandung kemih dan pembuluh darah, sedangkan ginjal miliki pasien akan tetap dibiarkan ditempatnya.
Ginjal pasien hanya akan diangkat jika terkena infeksi atau terlalu besar untuk memungkinkan penempatan ginjal baru.

Petugas kesehatan akan mengawasi pasien untuk memastikan bahwa ginjal yang baru dapat berfungsi dengan baik.
Terkadang pasien mungkin membutuhkan dialisis selama beberapa hari sambil menunggu ginjal baru sembuh dan cukup kuat untuk bekerja dengan baik.
Setelah ginjal berfungsi dan bekerja dengan baik dan kondisi pasien sehat, maka pasien diperbolehkan pulang. Beberapa pasien bisa pulang dalam waktu 5 hari setelah operasi.

Pasien juga harus mengunjungi dokter secara teratur untuk menjalani pemeriksaan dan mendeteksi dini setiap masalah yang mungkin muncul.
Penolakan tubuh terhadap ginjal baru akan selalu ada, meskipun risikonya akan menurun setelah beberapa bulan.
Penolakan atau masalah kesehatan yang dapat dideteksi seawal mungkin, semakin baik kesempatannya untuk ditangani.
Selain perawatan tindak lanjut (follow up care), umumnya pasien dapat hidup normal setelah menjalani transplantasi ginjal.[]

Gejala-gejala dari
fungsi ginjal memburuk yang tidak spesifik, dan mungkin termasuk perasaan kurang sehat dan mengalami nafsu makan
berkurang. Seringkali,
penyakit ginjal kronis didiagnosis sebagai hasil dari [skrining [(obat) |
skrining]] dari orang yang dikenal berada di risiko masalah ginjal, seperti
yang dengan [hipertensi [| tekanan darah tinggi]] atau diabetes
dan mereka yang memiliki hubungan darah dengan penyakit ginjal kronis. Penyakit
ginjal kronis juga dapat diidentifikasi ketika itu mengarah ke salah satu
komplikasi yang diakui, seperti penyakit kardiovaskuler, anemia atau perikarditis
Penyakit ginjal
kronis diidentifikasi oleh tes darah untuk kreatinin.
Tingginya tingkat kreatinin menunjukkan jatuh laju filtrasi glomerulus dan sebagai akibat penurunan kemampuan ginjal
mengekskresikan produk limbah. Kadar kreatinin mungkin normal pada tahap awal
CKD, dan kondisi tersebut ditemukan jika urine (pengujian sampel urin)
menunjukkan bahwa ginjal adalah memungkinkan hilangnya [protein []] atau sel darah merah s ke dalam urin. Untuk menyelidiki penyebab kerusakan
ginjal, berbagai bentuk pencitraan
medis, tes darah dan
sering ginjal biopsi (menghapus sampel kecil jaringan ginjal) bekerja
untuk mencari tahu apakah ada sebab reversibel untuk kerusakan ginjal [3].
pedoman profesional terbaru mengklasifikasikan tingkat keparahan penyakit
ginjal kronis dalam lima tahap, dengan tahap 1 yang paling ringan dan biasanya
menyebabkan sedikit gejala dan
tahap 5 menjadi
penyakit yang parah dengan harapan hidup yang buruk jika tidak diobati .
'Stadium akhir penyakit ginjal (ESRD )',
Tahap
5 CKD juga disebutpenyakit ginjal kronis didirikan dan ini identik
dengan istilah sekarang ketinggalan jamangagal ginjal kronis (CKF) 'atau kegagalan kronis ginjal (CRF).
Tidak ada pengobatan
khusus untuk memperlambat tegas menunjukkan memburuknya penyakit ginjal kronis.
Jika ada penyebab yang mendasari untuk CKD, seperti vaskulitis, ini dapat diobati secara
langsung dengan pengobatan bertujuan untuk memperlambat kerusakan. Pada tahap
yang lebih maju, pengobatan mungkin diperlukan untuk anemia dan penyakit
tulang. CKD parah
memerlukan salah satu bentuk terapi penggantian ginjal, ini mungkin merupakan bentuk dialisis,
tetapi idealnya merupakan transplantasi
ginjal.

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana
fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu
bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah
atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
A. Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
A. Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
- Penyakit tekanan darah tinggi
(Hypertension)
- Penyakit Diabetes Mellitus
(Diabetes Mellitus)
- Adanya sumbatan pada saluran
kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
- Kelainan autoimun, misalnya
lupus eritematosus sistemik
- Menderita penyakit kanker
(cancer)
- Kelainan ginjal, dimana terjadi
perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney
disease)
- Rusaknya sel penyaring pada
ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah
tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.
B. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.
C. Penentuan Diagnosa Gagal Ginjal
Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.
D. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal
Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan
Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan
penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu
melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan.
Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit
lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat
untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.
Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.
E. Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal
Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik. Semoga artikel ini berguna bagi Anda yang membutuhkan, Terima kasih.
Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.
E. Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal
Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik. Semoga artikel ini berguna bagi Anda yang membutuhkan, Terima kasih.
thanks,,info ini sangat membantu,,,
BalasHapus